Siapa yang tak ingin dicintai
orang lain? Disayangi orang lain adalah dambaan setiap orang. Menandakan bahwa
sahabatnya banyak. Hubungan silaturahmi yang selalu dipupuk, akan melahirkan
cinta kasih dengan sesama.
Idaman seorang guru adalah,
apabila transfer ilmu berhasil dengan sukses. Tanpa tekanan. Tanpa ancaman.
Siswa dapat menerima secara utuh pengetahuan yang diberikan oleh guru. Bahkan
bisa mempraktekkan dan mengembangkan ilmu.
Namun apakah semua guru mampu
melakukan seperti itu? Apakah siswa juga bias menerima dengan baik? Prasyarat
terjadinya alih informasi ada dua yaitu :
Pemberi dan Penerima. Pemberi,
memberikan informasi kepada penerima lewat media. Transformasi pengetahuan
dapat berjalan dengan baik, manakala antara pemberi dan penerima telah siap
dengan segala kondisi sesuai fungsi masing-masing. Guru siap dengan materi dan
metodenya, siswa siap melihat dan mendengarkan.
Ada syarat non teknis yang perlu
diketahui oleh guru, agar siswa tertarik dengan kepribadian yang dimiliki oleh
seorang guru. Faktor non teknis ini acap kali kadang menjadi penentu seorang
siswa memperhatikan mata pelajaran dengan seksama atau justru akan mengganggu
jalannya pelajaran.
1. Menyapa.
Siswa yang disapa secara pribadi, akan menimbulkan rasa
empati. Artinya, keberadaan siswa di kelas diakui dan diperhatikan. Guru
menyapa siswa, mungkin tak ada kaitannya dengan keluarga. Namun menanyakan
kabar Bapak, Ibu, atau saudaranya, sangat cukup membuat siswa diperhatikan.
Ajakan bergurau akan membuat
kondisi kelas selalu dinamis. Sesekali nembak siswa, tapi jangan sampai hati
terluka. Membandingkan keadaan antar keluarga juga bisa dilakukan, sebatas informative
dan sedikit candaan.
2. Berpakian yang
bersih dan rapi
Jenis pakaian dan cara berpakaian seorang guru sangat
diperhatikan oleh siswa. Mungkin guru tidak terlalu peduli dengan pakian yang
dikenakan. Selain jenis pakaian seragam yang tidak terlalu nyaman, terkadang
pakaian disetrika dengan sembarangan. Sehingga muncul dua garis. Dipandang
sangat tidak elok.
Bila cara berpakian seorang guru
sembarangan, seperti tidak rapi, kombinasi warna yang norak, apalagi berbau,
yang pertama kali terjadi adalah siswa tidak respek. Bagaimana mungkin akan
terjadi transfer ilmu, manakala penerima (siswa) tidak peduli dengan kondisi
pemberi (guru).
3. Wajah Berseri.
Senyum dengan orang lain akan
mendapat pahala. Senyum akan memberi kesan seorang peramah. Seorang peramah
memiliki banyak sahabat. Seorang peramah enak diajak bicara dan senang
mendengarkan orang lain.
Senyum harus dimiliki seorang
guru, meskipun hatinya sedang gundah. Langkah pertama memasuki ruang kelas,
mesti diikuti dengan wajah yang ceria. Sebagaimana seorang penyiar. Dalam
kondisi sedang duka sekalipun, penyiar selalu menyapa pendengar dengan ramah
dan selalu mengundang senyum.
4. Menyuruh Siswa
Dulu, siswa berebut membawakan
tas seorang guru, sesaat setelah turun dari sepeda. Sekarangpun siswa paling
senang disuruh guru mengambilkan barang tertentu yang tertinggal di ruang guru,
atau mengambilkan alat tulis di ruang administrasi. Namun, siswa paling tidak
suka disuruh mengambilkan barang yang tidak ada kaitannya dengan mata pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar